KADER HMI, jadilah PEMILIH CERDAS

{ Posted on 5:36 AM by HMI Cabang Kupang }


KADER HMI, jadilah PEMILIH CERDAS
Firmansyah*



Pemilihan umum (Pemilu) 2009 sudah di depan mata. Kurang dari 52 hari lagi pesta demokrasi Indonesia memasuki babak barunya. Walau tahapan pemilu sendiri telah dimulai jauh-jauh hari, Juni 2008. Namun yang pasti nasib bangsa kedepan ada di tangan pemilih yang memberikan hak pilihnya pada 9 April 2009 mendatang.
Perubahan adalah keniscayaan, begitu juga system pemilu Indonesia tahun 2009 ini. Berubahnya cara memberikan suara dari semula system coblos ke system contreng, berharap pemilih Indonesia semakin cerdas. Begitu juga Indonesia keseluruhan, beharap ada perubahan setelah pemilu mendatang.
Tak kalah penting dalam sebuah keniscayaan perubahan pemilu Indonesia 2009 adalah berubahnya sikap politik masyarakat. Dari semula politik tradisional menuju politik modern, dari semula bersikap apatis menuju pemilih yang partisipatoris. Untuk itulah diperlukan suatu gerakan membawa perubahan kecerdasan pada pemilih Indonesia dalam pemilu 2009 mendatang. Agar dapat menjadi titik tolak sebuah perubahan politik kearah lebih subtantif. Essensi pemilih cerdas adalah sebuah keniscayaan perubahan bangsa ini. Cerdas sekarang atau kita pertaruhkan lagi nasib bangsa ini lima tahun kedepan?. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai bagian tak terpisahkan dalam komponen bangsa, mencoba memberikan sebuah pemahaman akan pentingnya arti kecerdasan dalam menentukan sebuah pilihan. Dengan gerakannya yang bernama gerakan pemilih cerdas. HMI mencoba mendobrak dan merubah pemahaman masyarakat dalam menentukan pilihan poliriknya nanti, dimana masyarakat harus cerdas dalam memilih. Demokrasi yang membuka ruang dimana pemilihan pemimpin-pemimpin politik (public leader) dilakukan secara langsung yang kompetitif, mensyaratkan dua hal penting yaitu, Pemilu dan Partai Politik.
Untuk menegaskan adanya aransemen institusional sebelum memasuki mekanisme demokratis yang pelaksanaannya fair; langsung (one man one vote), umum (perluasan hak pilih), bebas, rahasia, dan adil. Hanya saja dalam sistem yang diharapkan menjadi ajang seleksi dan evaluasi bagi sirkulasi kepemimpinan yang berkualitas tersebut, pada beberapa kondisi yang bersifat factual cenderung tercederai. Diantaranya kecenderungan aktor politik dalam melihat Pemilu sebagai proyek kekuasaan lima tahunan dan menjadikan masyarakat, tidak lebih sebagai alat kekuasaan. Fenomena ini menegaskan bahwa, terbukanya ruang demokrasi (democracy space) yang sangat luas sejak reformasi digulirkan; tumbuh sumburnya partai politik baru, memerdekaan mengeluarkan pendapat atau berorganisasi, adanya kebebasan pers, yang disertai pelaksanaan desentralisasi, ternyata belum mampu menunjukkan kerangka kuat dalam mewujudkan kemapanan budaya demokrasi,”. Maka, untuk menghindarkan nasib bangsa ini kehilangan subtasnsinya sebuah gerakan berkelanjutan dalam menumbuhkan dan menyuburkan kesadaran politik masyarakat, utamanya pemilih pemula menjadi sebuah jawaban. Sehingga dalam menentukan pilihan politik tidak lagi berdasar informasi yang terbatas, faktor impression (keterkesanan) semata dan kriteria yang tidak rasional dalam mengevaluasi parpol atau politisi. Tapi berdasar analisis kemanfaatan (rasional) untuk meretas kebaikan hidup bersama,”
Tujuan gerakan pemilih cerdas sendiri menginginkan terbangunnya opini serta kesadaran pemilih, terutama pemilih pemula. Perlunya memilih kontestan Pileg atau Pilpres 2009 yang memiliki platform dan program yang jelas dan terukur. Dan tak kalah penting meningkatnya partisipasi politik pemilih, terutama pemula dalam Pemilu 2009 nanti.
Himpunan Mahasiswa Islam mungkin hanya segelintir komponen bangsa ini yang menginginkan adanya perubahan. Sebab ternyata bagi saya esensi pemilih cerdas adalah sebuah keniscayaan perubahan bangsa Indonesia. Dengan menjadi cerdas, masyarakat akan tahu apa yang dipilihnya. Dengan menjadi cerdas masyarakat tak mudah untuk dibekali dengan janji-janji semu belaka. Dengan menjadi cerdas masyarakat lebih dapat mengontrol jalannya pemerintahan di Republik ini. Hanya dengan menjadi cerdas bangsa ini dapat berubah.Apapun hasil yang didapat dalam pemilu 2009 harus terlebih dahulu melalui proses pencerdasan kepada masyaraat Indonesia. Cerdas sekarang atau kita pertaruhkan lagi nasib bangsa ini lima tahun kedepan????
*) KABID PPD HMI Cabang Kupang 08/09

No Response to "KADER HMI, jadilah PEMILIH CERDAS"

Post a Comment