ADA APA DENGAN RSU W. Z YOHANES KUPANG,???

{ Posted on 5:39 AM by HMI Cabang Kupang }

ADA APA DENGAN RSU W. Z YOHANES KUPANG,???
Abduh Hamid Koli Hobol*

Mungkin ini adalah judul yang tepat untuk mengawali tulisan ini. Bagi kita warga masyarakat Nusa Tenggara Timur, khususnya warga kota Kupang. eksistensi rumah sakit umum W.Z Yohanes Kupang tidaklah begitu asing di telinga kita, karena RSU adalah satu-satunya rumah sakit milik pemerintah propinsi NTT yang ada di kota Kupang. Dalam realitasnya sebagai mana kita ketahui bahwa, RSU dari hari ke hari semakin bagus gedung - gedung dan fasilitas medisnya, akan tetapi amat sangat disayangkan jika itu ternyata tidak berbanding lurus dengan kualitas pelayanan berbasis kemanusiaan yang menjadi inspirasi dan komitmen awal lahirnya RSU W.Z Yohanes Kupang.
Apa artinya gedung- gedung mewah bertingkat yang bagus dan terkesan begitu elitis, apa gunanya laboratorium medis yang lengkap, banyaknya tenaga medis/karyawan jika miskin fungsi serta buruk dalam memberikan pelayanan kesehatan. Apa manfaatnya obat-obatan yang begitu banyak, fasilitas transportasi yang memadai jika itu harganya meroket serta tidak punya keberpihakan atau tidak dapat memberikan pelayanan prima terhadap masyarakat Nusa Tenggara Timur (Baca: Pasien Miskin) yang hanya karena kebetulan tidak memiliki uang.
Regulasi yang di tetapkan oleh pemerintah dan pengelola RSU terkesan bisnis, mahal, beroreintasi proviet serta tidak berpihak kepada kepentingan dan kebutuhan masyarakat yang tidak punya uang yang cukup untuk mengaksesnya (Baca: Miskin). Mungkin rumah sakit hanya dipersiapkan khusus bagi orang - orang kaya yang memiliki sejumlah uang, sehingga orang miskin terpaksa tergusur, termarjinalisasi bahkan teralienasai dari realitas ini.
Ada benarnya apa yang di introdusir oleh Eko Prasetyo tentang ‘orang miskin dilarang sakit/berobat dan orang miskin tanpa subsidi”, karena memang hari ini sudah terlalu sangat mahal harga yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan sebuah kesehatan. Maka, tidak heran jika pihak RSU W.Z Yohanes menggunakan logika “rumah bordir” untuk memapankan eksistensi dan pelayanannya. Rasionalisasinya adalah “jika ingin mendapatkan kualitas pelayanan kesehatan yang baik, maka semakin besar biaya yang harus dikeluarkan oleh setiap pasien untuk mendapatkan pelayanan yang baik tersebut”. Stratifikasi sosial atau kelas - kelas sosial antara kaya – miskin, punya uang – belum memiliki uang jelas nampak disini. Dari problem tersebut diatas muncul pertanyaan kritis yang harus di jawab oleh setiap kita yang masih memiliki kesadaran serta nurani kemanusiaan; sesungguhnya ada apa dan untuk apa sebenarnya yang sedang terjadi dengan semua ketimpangan dan ketidakadilan diantara kelas-kelas sosial yang sedang dan akan terjadi pada RSU W.Z Yohanes,? jawabannya karena hari ini kita telah memper-tuhan-kan uang. Uang adalah segala-galannya, bahkan harga diri serta kualitas kemanusiaan kita hari ini sangat ditentukan oleh seberapa banyak uang yang kita miliki. mungkin ini hanyalah sebuah apologi karena sesungguhnya tidak bisa dinafikan bahwa hari ini orang tidak lagi berfikir untuk bagaimana mengasa dan melatih sense of humanity tetapi yang dilatih adalah sekerakahan dan apatisme sosial sehingga membuat kita mengalami “krisis eksistensial” serta “krisis kemanusiaan”.
Adalah sebuah ironi kemanusiaan, ketika kita mendengar kisah kematian Katarina Anunut, balita yang terserang diare sehingga harus berobat dan pada akhirnya meninggal di RSU W. Z Yohanes Kupang, seperti yang dilansir Koran Timor Ekpress pada beberapa edisi yang lalu. Yakobus Anunut ayahnya, yang tengah diselimuti kesedihan mendalam karena kehilangan anaknya. Akibat ketiadaan biaya untuk membayar ambulance milik RSU W.Z Yohanes Kupang yang tarifnya sangat mahal, terpaksa harus berjalan kaki menggendongnya sejauh kurang lebih 8-9 KM menembus pekatnya malam. Saya kira ini adalah sebuah tragedi sekaligus potret buram sejarah kemanusiaan yang telah di torehkan oleh pihak rumah sakit umum W.Z Yohanes Kupang,
Apa artinya biaya ambulance, jika dibandingkan dengan harga dari sebuah rasa kemanusiaan, tetapi itulah aturan yang dibuat demi kemaslahatan bersama di satu sisi, tetapi membunuh rasa berperikemanusiaan disisi yang lain. Kiranya kedepan persoalan ini dapat dibenahi secara serius oleh pihak – pihak terkait dengan pemerintah daerah maupun pihak rumah sakit umum, baik itu pembenahan menyangkut peninjauan kembali tarif atau biaya rumah sakit umum yang terlalu mahal, keramahan petugas, konsistensi dan kualitas pelayanan dalam rangka mewujudkan rumah sakit yang murah tetapi berkualitas di propinsi ini. Karena masyarakat Nusa Tenggara Timur sangat merindukan rumah sakit yang murah tetapi berkualitas. Rumah sakit yang bisa menjawab kebutuhan serta memahami kondisi ekonomi masyarakat. Saya yakin ini bukanlah merupakan sesuatu yang utopis, jika ada political will dari pemerintah daerah untuk mengambil kebijakan - kebijakan strategis di bidang kesehatan. Kebijakan yang lebih memahami kesulitan dan pro kepada kebutuhan serta kepentingan masyarakat, khususnya masyarakat miskin. Kiranya ini mendapat perhatian serius serta refleksi yang mendalam dari pemerintah dan pihak rumah sakit umum demi mewujudkan rumah sakit yang benar - benar bisa menjawab harapan masyarakat nusa tenggara timur…semoga
*) Ketua Umum HMI Cabang Kupang 08/09

1 Response to "ADA APA DENGAN RSU W. Z YOHANES KUPANG,???"

http://sangkebenaran.blogspot.com/


Inilah contoh ajaran PEDOFILIA Muhammad:

Dikisahkan Jabir bin 'Abdullah: Ketika aku menikah, Rasullah bersabda kepadaku, perempuan macam apa yang kamu nikahi? Aku menjawab, aku menikahi seorang janda muda? Beliau bersabda, Mengapa kamu tidak bernafsu pada para perawan dan memanjakannya? Jabir juga berkisah: Rasullah bersabda, mengapa kamu tidak menikahi seorang perawan muda sehingga kamu dapat memuaskan nafsumu dengannya dan dia denganmu?

Hadits Bukhari Vol.7, Kitab 62, Pasal 17.


A'isyah (Allah dibuatnya bahagia) diceritakan bahwa Rasullah (semoga damai sejahtera atas beliau) dinikahi ketika usianya tujuh tahun, dan diambilnya untuk rumahnya sebagai pengantin ketika dia sembilan tahun, dan bonekanya masih bersamanya; dan ketika beliau (Nabi Yang Kudus) mampus usianya delapan belas tahun.

Kitab Sahih Muslim 8, Pasal 3311.


Dikisahkan A'isyah: bahwa Nabi menikahinya ketika dia berusia enam tahun dan menikmati pernikahannya ketika berusia sembilan tahun. Hisham berkata: Aku telah menceritakan bahwa A'isyah menghabiskan waktunya dengan Nabi selama sembilan tahun (yaitu hingga kematiannya).

Bukhari Vol.7, Kitab 62, Pasal 65.


Muhammad telah bernasu birahi kepada anak berusia enam tahun. Apa yang tersimpan di dalam otak Muhammad? Apa pikiran mesum nabi merupakan perbuatan suci?

Post a Comment